KawulosejatiSejatiningkawulo

Aku adalah dia, dia adalah aku

"hidup bukan pilihan melainkan ketetapan yang harus dijalani, hidup bukan pula pertanyaan melainkan jawaban yang harus ditindaki" ( Winarno Hadi Saputro, 2007 )

Tentang Kawulo

“aku datang dari balik kabut hitam, aku mengarungi samudera darah, akulah pangeran kegelapan. Kan ku remas matahari di telapak tanganku. Kan ku pecahkan wajah rembulan, pecah terbelah dengan KIDUNG PAMUNGKAS. kan ku buat dunia berwarna merah."

Sajak Termangu

Sajak Termangu

Dekat, dekat, dekat. datang, datang, datang.

"goblok...!“

“bangsat…!”

"anjing…!”

“tai…!”

“bajingan…!”

“lonthe…!”

“goblok, bangsat, anjing, tai, bajingan, lonthe!” Benak menghujat, caci meluap.

Sajak dalam manguku,

Oh Gusti! Sembuhkanlah pikiranku dari keangkuhan-keangkuhan.
Jadikan kepengecutanku yang telah tumpah guna menggantikan penyesalan.
Jernihkanlah jiwaku dari kehinaan.
Jadikan duka deritaku menjadi tumbal kebeningan jiwa.
Usirlah seonggok kebodohanku untuk menumbuhkan kebijakan.
Sirnakanlah kedunguan dan permalukan aku untuk kau gantikan dengan tunas-tunas kesadaran.
Hinakanlah dan rendahkanlah aku demi meninggikan derajatku.
Hukumlah aku untuk menebus kepicikanku asal kau suntikan kebajikan.



Hampa, hampa, hampa. Senyap, senyap, senyap.

brengsek...
“.......



Dasan, Korea Selatan. 23 Mei 2011

0 komentar:

Posting Komentar