Sembab Mereka
Sembab Mereka
Genta meretakkan pilar-pilar jiwa
Manusia dan purnama saling berebut rasa
Bocah-bocah gembala di tepi sana mulai tak bersuara
Baru kemarin sore kulihat mereka bercengkrama.
Hari itu begitu sumringah, para penjaja keringat berbaur dengan tanah
Hari ini embunpun bergetah, langit hijau tinggalkan lelah
Hari esok masih entah.
“Mari mengejar fajar!”suara suara berujar.
Dari balik caping mereka bukan memburu, hanya berlaku sekedar mengusap dahaga.
Tidak harus berpura dengan kabut-kabut yang mulai merebut dunianya
Hingar warna langit mulai luntur…..
Jalan setapak sudah tak nampak….
Kaki-kaki berlumpur terkungkum masa yang menggeliat.
Cakrawala enggan bercerita ceria,
Sembab….
Senyap….
Sepat…
Dasan, Korea Selatan. 23 maret 2011.
(Suatu ketika diawal musim semi, 12: 20 )
Genta meretakkan pilar-pilar jiwa
Manusia dan purnama saling berebut rasa
Bocah-bocah gembala di tepi sana mulai tak bersuara
Baru kemarin sore kulihat mereka bercengkrama.
Hari itu begitu sumringah, para penjaja keringat berbaur dengan tanah
Hari ini embunpun bergetah, langit hijau tinggalkan lelah
Hari esok masih entah.
“Mari mengejar fajar!”suara suara berujar.
Dari balik caping mereka bukan memburu, hanya berlaku sekedar mengusap dahaga.
Tidak harus berpura dengan kabut-kabut yang mulai merebut dunianya
Hingar warna langit mulai luntur…..
Jalan setapak sudah tak nampak….
Kaki-kaki berlumpur terkungkum masa yang menggeliat.
Cakrawala enggan bercerita ceria,
Sembab….
Senyap….
Sepat…
Dasan, Korea Selatan. 23 maret 2011.
(Suatu ketika diawal musim semi, 12: 20 )
0 komentar:
Posting Komentar