KawulosejatiSejatiningkawulo

Aku adalah dia, dia adalah aku

"hidup bukan pilihan melainkan ketetapan yang harus dijalani, hidup bukan pula pertanyaan melainkan jawaban yang harus ditindaki" ( Winarno Hadi Saputro, 2007 )

Tentang Kawulo

“aku datang dari balik kabut hitam, aku mengarungi samudera darah, akulah pangeran kegelapan. Kan ku remas matahari di telapak tanganku. Kan ku pecahkan wajah rembulan, pecah terbelah dengan KIDUNG PAMUNGKAS. kan ku buat dunia berwarna merah."

Sembab Mereka

Sembab Mereka

Genta meretakkan pilar-pilar jiwa
Manusia dan purnama saling berebut rasa
Bocah-bocah gembala di tepi sana mulai tak bersuara
Baru kemarin sore kulihat mereka bercengkrama.

Hari itu begitu sumringah, para penjaja keringat berbaur dengan tanah
Hari ini embunpun bergetah, langit hijau tinggalkan lelah
Hari esok masih entah.

“Mari mengejar fajar!”suara suara berujar.
Dari balik caping mereka bukan memburu, hanya berlaku sekedar mengusap dahaga.
Tidak harus berpura dengan kabut-kabut yang mulai merebut dunianya
Hingar warna langit mulai luntur…..
Jalan setapak sudah tak nampak….
Kaki-kaki berlumpur terkungkum masa yang menggeliat.

Cakrawala enggan bercerita ceria,
Sembab….
Senyap….
Sepat…







Dasan, Korea Selatan. 23 maret 2011.
(Suatu ketika diawal musim semi, 12: 20 )

0 komentar:

Posting Komentar