KawulosejatiSejatiningkawulo

Aku adalah dia, dia adalah aku

"hidup bukan pilihan melainkan ketetapan yang harus dijalani, hidup bukan pula pertanyaan melainkan jawaban yang harus ditindaki" ( Winarno Hadi Saputro, 2007 )

Tentang Kawulo

“aku datang dari balik kabut hitam, aku mengarungi samudera darah, akulah pangeran kegelapan. Kan ku remas matahari di telapak tanganku. Kan ku pecahkan wajah rembulan, pecah terbelah dengan KIDUNG PAMUNGKAS. kan ku buat dunia berwarna merah."

Sebuah Kado Di hari Ulang Tahun

Sebuah Kado Di hari Ulang Tahun

Hari ini adalah hari Ulang tahunnya, seorang bocah laki-laki berlari menghampiri sang Ibu.
"bu..hari ini ulang tahunku". celetuknya mengharapkan sesuatu.
Beberapa hari sebelumnya sang anak melihat teman sebaya merayakan ulang tahun dengan meriah, perjamuan makan dan dikelilingi banyak hadiah. Sang Ibu hanya bisa terdiam, Ia tahu apa yang menjadi keinginan sang anak, "keadaan"lah yang tak bisa untuk memenuhi keinginan anak. Dipeluklah Sang anak dalam-dalam sambil dibelai rambutnya. Si bocah ikut terdiam, ia tahu bahwa Ibunya tidak mampu memenuhi keinginan itu. Tak ingin melukai hati Ibunya ditataplah Sang Ibu sambil tersenyum "lugu", Ibu membalas senyuman itu "mintalah tahun depan nak!".

Satu tahun berlalu namun kejadian yang sama terulang lagi. Tahun berikutnya sang anak berkata lagi "bu..hari ini ulang tahunku". lagi-lagi kejadian yang sama terulang. Tahun berikutnya pun begitu lagi.

Suatu ketika Ibunya telah "pergi", ia tidak bisa meminta "apa-apa" lagi. Ia baru sadar maksud ibunya untuk meminta tahun depan supaya tetap dapat bertemu, dipeluk, dibelai, tersenyum dan saat berkata "mintalah tahun depan nak!". Ternyata itulah "kado"nya.

Sang anak terus berharap dan akan terus menunggu Ibunya dan Ia akan meminta tidak akan meminta "apa-apa".
Sejak saat itulah sang bocah tidak pernah merayakan ulang tahunnya sampai sekarang..
I LOVE YOU MOM!




Dasan, Korea Selatan. 8 September 2009.

0 komentar:

Posting Komentar