KawulosejatiSejatiningkawulo

Aku adalah dia, dia adalah aku

"hidup bukan pilihan melainkan ketetapan yang harus dijalani, hidup bukan pula pertanyaan melainkan jawaban yang harus ditindaki" ( Winarno Hadi Saputro, 2007 )

Tentang Kawulo

“aku datang dari balik kabut hitam, aku mengarungi samudera darah, akulah pangeran kegelapan. Kan ku remas matahari di telapak tanganku. Kan ku pecahkan wajah rembulan, pecah terbelah dengan KIDUNG PAMUNGKAS. kan ku buat dunia berwarna merah."

Valentine’s Day Ala Negri Gingseng

Valentine’s Day Ala Negri Gingseng

Lumrahnya hari valentine seperti yang kita kenal memang dirayakan pada tanggal 14 Februari, budaya ala barat yang disebut sebagai hari kasih sayang ini memang sudah menggejala ke belahan dunia bahkan sudah menyebar ke Indonesia hingga sampai ke kota-kota kecil. Pada hari valentine pusat-pusat perbelanjaan banyak menawarkan aneka coklat dengan berbagai bentuk, para muda- mudi saling berucap kasih bersama pasanganya ataupun hang out ke tempat-tempat romantis.

Namun Valentine’s day pada tanggal 14 Februari nampaknya kurang begitu popular di Korea Selatan, pernah suatu ketika pada hari valentine saya mencoba menanyakan tentang perayaan valentine di Korea Selatan kepada beberapa teman orang Korea tetapi justru mereka berbalik bertanya tentang Valentine’s day itu sendiri kepada saya. Ternyata Korea Selatan punya perayaan tersendiri yang mirip dengan hari Valentine yaitu Pepero Nal ( Pepero Day ) atau Hari Pepero. Tahun lalu saya pernah mendapatkan beberapa bungkus makanan ringan yang berbahan dasar coklat dari rekan-rekan kerja saya dan tahun ini pada tanggal dan bulan yang sama yaitu 11 November saya mendapatkanya lagi dari rekan-rekan kerja saya, begitupun di jalan-jalan banyak saya lihat orang orang Korea saling bertukar makanan ringan yang sama, baru saya tahu ternyata coklat yang diberikan kepada saya ataupun yang saling ditukarkan itu adalah Pepero.

Pepero merupakan penganan yang terbuat dari kue batangan yang bagian atasnya dicelupkan ke dalam coklat sehingga berbentuk stick, penganan yang di produksi oleh sebuah perusahaan makanan ringan di Korea Selatan, Lotte confectionery sejak tahun 1983 dan mempunyai 10 rasa yang berbeda ini begitu laris pada bulan november. Pepero day adalah kebudayaan modern di Korea Selatan yang dimulai pada tahun 1994 di Busan, waktu itu para pelajar Girls Middle School saling bertukar hadiah yang isinya adalah Pepero dengan harapan agar mereka dapat tumbuh tinggi dan langsing seperti bentuk Pepero dan sejak saat itu budaya saling memberi Pepero itu semakin meluas di seluruh Korea Selatan, Pepero day dirayakan pada tanggal 11 November (11-11) karena tiap bungkus Pepero terdiri dari 4 batang yang tiap batang disimbolkan sebagai angka satu. Tanggal 11 November merupakan hari istimewa bagi muda-mudi Korea Selatan karena mereka merayakan hari Pepero. mereka saling bertukar Pepero maupun hadiah romantis lainya, budaya Pepero day ini sampai sekarang semakin populer mengalahkan kepopuleran Valentine’s day di Negri Gingseng.

Bagi saya orang Indonesia, harapan yang muncul adalah munculnya bentuk kearifan lokal yang begitu baru. Yang sanggup menggantikan kebudayaan “asing” seperti Valentine Day. Sehingga penyikapannya tidak dengan jalan kekerasan yang kerap kali saya dengar. Membubarkan secara paksa peringatan Valentine’s day. Atau di lain sisi, menelan mentah-mentah kebudayaan “asing” yang sering kali tidak cocok dengan kondisi geografis serta sosial ekonomi bangsa Indonesia. Jika di Korea terbukti Pepero sanggup menggantikan Valentine’s day, mengapa tidak kita ciptakan suatu bentuk kearifan lokal yang sama sekali baru?

0 komentar:

Posting Komentar